Photobucket
Affiliate Banner

Sunday, July 05, 2009

Gigabyte GA-MA78GM-US2H

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 1 comments


AMD780G merupakan chipset lawas yang hadir untuk prosesor AMD dengan soket AM2/AM2+. Namun, berkat kompatibilitasnya yang fleksibel, chipset ini juga cocok dengan AMD generasi soket AM3. Dengan pembaharuan BIOS, dukungan terhadap prosesor generasi baru AMD ini pun dimungkinkan. Oleh karena itu, Gigabyte menghadirkan “kembali” chipset AMD 780G yang kali ini sudah resmi mendukung prosesor AMD soket AM3.
Seri GA-MA78GM-US2H ini memang mendukung prosesor AMD Phenom II yang hadir dengan soket AM2+ dan AM3 (dengan pabrikasi 45 nm). Jika biasanya motherboard microATX hanya menyediakan dua slot memori, tidak demikian dengan produk ini. Empat slot RAM dengan total kapasitas 16 GB mampu digenjot hingga kecepatan 1200MHz (meskipun hanya berfungsi jika dipakai dengan memori yang sesuai).
Chipset AMD780G sendiri memang sudah terkenal sebagai chipset mainstream untuk aktvitas multimedia hingga gaming. Untuk urusan gaming, grafis onboardnya menggunakan chipset Ati Radeon 3200 yang memiliki core clock 500MHz dan mendukung DirectX 10 serta Shader Model 3.0 dengan kapasitas maksimal hingga 512 MB. Selain itu, tidak ketinggalan disertakan pula fitur hybrid-CrossFireX yang memadukan grafis onboard dengan kartu grafis pada slot PCI-Express. Dengan fitur ini, produk ini mampu memainkan aneka game dengan resolusi rendah hingga menengah. Sekadar mengingatkan, untuk mengaktifkan fitur hybrid-CrossFireX, chipset onboard ATi Radeon3200 hanya bisa dipadu dengan kartu grafis seri Radeon 2400 dan 3400.
Chip grafis onboard ini juga sudah mampu memainkan format Blu-ray/HD-DVD dengan baik. Sebagai pendukung, pada panel belakang tersedia port HDMI yang mendukung format Full HD. Realtek ALC889A yang merupakan chipset audio 8 kanal juga mendukung fasilitas full rate audio Blu-ray/HD-DVD.
Bagi yang membutuhkan aneka media storage, disediakan 5 port SATA internal dan satu port eSATA. Kesemua port ini sudah mendukung konfigurasi SATA RAID 0, 1, 10 dan JBOD. Fitus ini cocok bagi yang membutuhkan media simpan dengan kapasitas serta tingkat keamanan yang memadai.
Agar semakin mantap, Gigabyte seri ini juga dilengkapi dengan fitur overclock baik melalui BIOS ataupun aplikasi. Tidak ketinggalan pula, terdapat fitur AMD Overdrive yang memudahkan Anda meningkatkan kinerja prosesor dan chipset via aplikasi. Opsi pada menu BIOS yang menangani urusan overclock ditempatkan pada menu MB Intelligent Tweaker (M.I.T). Menu ini menyediakan konfigurasi manual atau otomatis pada clock, frekuensi dan voltase prosesor, memori, dan lainnya.
Gigabyte GA-MA78GM-US2H cocok bagi yang ingin membangun PC dengan dukungan prosesor terbaru berfitur lengkap dengan dana terjangkau. Fasilitas unggulan seperti hybrid-CrossFireX serta dukungan multimedia definisi tinggi menjadi nilai tambah yang menarik. Ini masih ditambah dengan fitur overclock yang meskipun tergolong tidak istimewa, tapi cukup memadai bagi yang ingin mencoba kemampuan produk ini di atas kemampuan standarnya. (Sumber : Dayu Akbar)
To Continue Read, Click Here...

Saturday, July 04, 2009

Overclock Kartu Grafis

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments

Prosesor utama atau CPU bukanlah satu-satunya komponen yang bisa di-overclock. Prosesor grafis pada kartu VGA(GPU) juga bisa ditingkatkan kecepatannya, demikian pula memori grafisnya.
Pada umumnya yang membedakan antara kartu grafis yang lebih mahal dengan yang sedikit lebih murah adalah teknologi an kecepatan. Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan inti (core) dan memory clock-nya. Dengan overclock, kita bisa membuat kartu grafis kelas menengah memiliki kecepatan yang mendekati syukur-syukur melebihi kecepatan kartu grafis yang lebih mahal. Hemat, bukan?
Setelah coba mengutak-atik kecepatan prosesor dan memori, sekarang mari kita tingkatkan performa komputer kita dari sisi olah grafis. Buat apa sih overclock kartu grafis? Biasanya buat main game.
Berbeda dengan overclock prosesor dan memori, overclock VGA dilakukan dengan bantuan peranti lunak. Meski ada cara untuk melakukan overclock VGA dari sisi BIOS (alias secara hardware), seperti layaknya overclock prosesor, tindakan ini berbahaya. Apalagi mengingat untuk mengakses BIOS VGA tidaklah semudah mengakses BIOS pada motherboard.

Overclock dengan Software
Dari beberapa peranti overclock yang tersedia, saya memilih Rivatuner versi 2.24. Peranti ini bisa didapatkan gratis dengan mengunduhnya dari internet. Peranti lainnya adalah AtiTool. Beberapa produsen VGA memberikan peranti lunak khusus untuk overclock.

Begini caranya:
1. Kita dapat memulai overclock dengan mengklik panah menu [Customize] yang kedua, kemudian pilih [System settings].

2. Pada menu yang muncul berikutnya, beri tanda centang pada [Enable driver-level hardware overclocking]. Di menu drop down sebelahnya, pilih [performance 3D]. Kalau pada saat mencentang tadi muncul menu konfirmasi, pilih [Detect Now] supaya RivaTuner mendeteksi langsung clock dari kartu grafis yang terpasang tanpa harus melakukan restart.

Ada 3 slider yang dapat digunakan untuk mengatur clock Core, Shader dan Memory. Kartu grafis ATI Radeon akan mendapati slider untuk Core dan Memory saja, karena clock Core dan Shader pada ATI Radeon berjalan secara sinkron.
Untuk overclock kali ini, beri tanda centang pada [Link clocks]. Tujuannya supaya ketika dinaikkan, clock Core dan Shader akan naik bersamaan. Jangan lupa juga untuk menaikkan clock memory-nya.
Saran, untuk tahap awal naikkan saja sekitar 25MHz, baik Core maupun Memory. Centang [Apply overclocking at Windows startup] kemudian klik [Save]. Ini supaya clock yang sudah ditetapkan dijalankan setiap kali memasuki Window. Biasanya pilihan ini dilakukan terakhir kali ketika sudah mencapai batas maksimum overclock. Klik [OK] jika sudah selesai.

3. Overclock erat kaitannya dengan panas. Tapi, selama panas itu masih bisa dikendalikan, bukanlah masalah. Oleh karena itu, selain menaikkan clock kartu grafis tersebut, kita juga dapat mengendalikan kecepatan kipas yang bertugas mengusir panas tersebut. Setelah melakukan pengaturan pada clock kartu grafis, sekarang pilih tanda panah pada menu [Customize] yang pertama. Kemudian pilih [Low-level system settings].

4. Centang pada [Enable low-level fan control] untuk dapat melakukan pengaturan kecepatan putaran kipas VGA. Naikkan kecepatan kipas sekitar 70% lebih cepat dari putaran normal. Boleh juga sekalian dinaikkan sampai 100%, alias dua kali lipat. Semakin cepat putaran kipas, panas yang dihasilkan semakin dapat diredam, kendati biasanya harus dibayar dengan dengungan suara kipas yang cukup mengganggu dan tentu saja listrik yang lebih boros. Setelah selesai mengatur kipas, klik [OK].

TIPS
Setelah melakukan pengujian, ulangi lagi tahap menaikkan clock kartu grafis secara bertahap seperti tadi sampai terlihat gejala ketidakstabilan. Pada VGA yang saya gunakan, batas aman maksimum yang mampu di capai adalah 675Mhz-Core1728Mhz-Shader975Mhz-Memory.
Batas aman ini diputuskan sendiri dengan pertimbangan panas yang dihasilkan sepertinya sudah cukup tinggi untuk VGA dengan kondisi fasilitas pendingin standar. Jika memang ingin diteruskan dengan lebih serius, ada baiknya mengganti pendingin standar VGA dengan produk pendingin khusus overclock.
Layaknya prossesor, hasil overclock VGA pun bisa berbeda-beda dengan berbagai macam faktor. Bahkan dua kartu grafis yang sama persis akan memiliki kemampuan overclock yang berbeda. Namun satu hal yang tetap harus diingat adalah selalu pantau suhu VGA, jangan biarkan kartu grafis ngambek karena kepanasan.
To Continue Read, Click Here...

Elevo Cocoon Mantis A10116

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments

Nama produk ini mengingatkan kita pada sebuah merek yang telah popular, Elevo. Sebenarnya netbook yang satu ini merupakan produk lokal yang didesain di Singapura dan mulai diperkenalkan saat pameran Mega Bazaar 2009 lalu. Karena merupakan barang yang benar-benar baru, baik dari sisi produk maupun merek, Elevo seri Cocoon Mantis ini membutuhkan sesuatu yang bisa membuat konsumen terpikat. Faktor desain pun diperkuat agar Mantis tampil beda di antara para kompetitornya. Sebagus apakah itu?
Menilik fisiknya, netbook Mantis tampil sedikit berbeda dengan sudut sisi depan yang melancip sehingga memudahkan pengguna saat membuka cover-nya. Cover-nya yang didesain hitam metalik memang cukup menarik. Daya tariknya ditambah lagi dengan logo produk yang terpampang pada bodinya menggunakan sistem ILM (in-line moulding), bukan menggunakan sistem sablon seperti netbook OEM umumnya. Engsel pembuka cover sendiri juga terlihat kuat agar strukturnya bisa dibuka-tutup berkali-kali.
Sebagai netbook berprosesor Intel Atom dan berlayar 10,1 inci, mungkin spesifikasi Mantis ini tidak banyak berbeda dengan netbook lainnya. Karena itulah, vendornya menambahkan beberapa fitur agar Mantis terlihat lebih lengkap. Salah satunya dengan menghadirkan pilihan besaran RAM pada kartu grafis (VGA share – 64/128/224MB) sesuai kebutuhan. Fungsi Bluetooth juga dimunculkan meski dalam bentuk dongle mini (USB) tambahan. Kedua fasilitas ini agaknya membuat Mantis tampil lebih atraktif. Bahkan, pilihan dengan modem 3G pun sudah disiapkan.
Pengguna yang terbiasa memakai notebook, boleh jadi akan menyukai segi ergonomis Mantis. Tombol keyboard besar yang dipadu dengan touchpad lebar memang nyaman untuk jari tangan meskipun tombol keyboard-nya tergolong keras. Selain harga jual, faktor kenyamanan jelas menjadi pertimbangan kuat konsumen memilih netbook yang rata-rata memiliki spesifikasi yang serupa. Mantis sendiri dilengkapi memori 1 GB, harddisk 160 GB, serta ditenagai sistem operasi Linux. Produk ini bisa dimiliki pengguna dengan harga sekitar Rp4,9 juta. Harga ini menurut kami belum kompetitif dibandingkan pesaing lokal lainnya.
Untuk mereka yang baru pertama kali memakai netbook, mungkin akan sulit membedakan tingkat kenyamanan netbook satu dan lainnya. Dalam hal ini, Mantis memiliki kelebihan dengan papan ketik yang besar. Sebagai bentuk layanan kepada konsumennya, Elevo menyediakan layanan QRU (Quick Response Unit). Layanan ini memungkinkan setiap pembeli Elevo bisa menyampaikan masalah yang mereka hadapi dan pihak distributor akan menanggapinya dengan cepat. Kepedulian pada konsumen seperti ini setidaknya merupakan nilai tambah terhadap merek yang baru lahir. (Sumber : Deny Prasetyo)
To Continue Read, Click Here...

Dell Studio Hybrid 140g

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments


Tren rusunami dan rumah mungil yang kini populer agaknya ikut mempengaruhi bentuk komputer modern yang kini banyak hadir dalam bentuk yang mini. Bagaimanapun juga, ruangan yang sempit memang terlalu sesak untuk sebuah PC desktop konvensional. Di sinilah kemudian kelebihan PC yang mungil dan sedap dipandang mata menjadi terasa maknanya. Dan seperti tak mau ketinggalan dengan pabrikan lainnya, Dell menawarkan seri Studio Hybrid untuk konsumen yang lebih suka komputer berukuran ringkas.
Tak hanya ringkas, unit Studio Hybrid ini juga tampil cantik dengan pembungkus transparan warna-warni yang “centil” dan bentuknya yang membulat lonjong; sekilas amat mirip dengan storage eksternal WD My Book yang populer tersebut. Paket Studio Hybrid juga sudah lengkap dengan monitor LCD 20” tipe layar lebar plus keyboard dan mouse nirkabel yang tak kalah menarik. Bagusnya, monitor yang juga dari Dell ini telah mendukung resolusi Full-HD 1920x1080 pixel dan dilengkapi dengan 3 koneksi displai: RGB, DVI, dan HDMI.
Penggunaan kata ‘hybrid’ di produk ini sendiri menunjukkan kalau Dell Studio Hybrid adalah perpaduan antara PC desktop dan notebook. Meski bentuknya desktop, komponen yang digunakan adalah komponen notebook. Studio Hybrid 140g yang kami terima ini menggunakan prosesor mobile Intel Core 2 Duo T8100, memori DDR2 2GB jenis SODIMM, dan harddisk SATA II 250GB. Sayangnya, dengan bentuk mungil seperti ini, berarti kita tak akan bisa meng-upgrade kartu grafisnya. Untuk grafis, Studio Hybrid masih memakai chip grafis onboard Intel X3100 (965GM).
Sedangkan untuk fasilitas, perangkat berbobot 2,2 kg ini terbilang komplit, mulai dari DVD-writer model slot-in, card reader, koneksi LAN Gigabit, USB, FireWire, HDMI, DVI, hingga fasilitas WiFi untuk ber-Internet tanpa kabel.
Sebagai PC siap pakai, Dell telah membundel Studio Hybrid 140g dengan sistem Windows Vista Basic plus rangkaian aplikasi pelengkap yang cukup berguna untuk penggunaan multimedia. Akses multimedia ini jadi lebih enak berkat keberadaan shortcut “hiburan” pada keyboard nirkabelnya. Dibandingkan model desktop, nettop seperti ini bisa dibilang kurang dinamis untuk di-upgrade namun konsumsi listriknya yang jauh lebih irit (maksimal sekitar 65 watt) jelas menjadi keunggulan yang signifikan.
Meskipun didesain sebagai komputer desktop, penggunaan komponen notebook membuat Studio Hybrid tidak menunjukkan tarikan maksimalnya. Namun perlu dicatat kalau produk ini memang tidak ditujukan untuk menonjolkan kinerja. Dell Studio Hybrid 140g lebih cocok untuk aktivitas komputasi sehari-hari yang melibatkan multimedia dan Internet. Dengan dukungan koneksi yang cukup lengkap dan dukungan displai Full-HD, paket Dell Studio Hybrid 140g seharga US$ 1099 ini cukup pantas dimiliki mereka yang butuh PC yang ringkas, mengusung teknologi terbaru, dan dipoles dalam gaya yang memikat. (Sumber : Deny Prasetyo)
To Continue Read, Click Here...

Monday, May 04, 2009

Netbook Toshiba Satellite NB105

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 1 comments


Masih belum bosan dengan isu netbook? Jangan dulu. Semakin lama, jumlah pemainnya terus bertambah. Dan nama-nama besar pun masih terus bergabung.
Salah satunya adalah Toshiba. Anda pasti sudah tahu kualitas notebook Toshiba. Nah, perusahaan ini juga berniat merilis sebuah netbook. Produk yang disebut Satellite NB100 itu bahkan sudah diumumkan kehadirannya di Inggris.
Seperti rekan-rekannya yang sudah terlebih dulu muncul, Toshiba Satellite NB105 didayai oleh prosesor Intel Atom 1,6GHz, RAM 1GB, serta pilihan sistem operasi (Windows XP atau Ubuntu). Konektivitas Wi-Fi, modul Web-cam built-in 0,3 megapixel, LAN Ethernet, tiga port USB dan juga sebuah slot kartu SD juga tersedia. Untuk tampilan, Satellite NB105 menggunakan LCD berukuran 8,9” dengan resolusi 1024x600 pixel. Sedangkan sebagai storage, dikemaskan harddisk 120GB.
Produk ini hadir dalam tiga pilihan warna casing: Cosmic Black, Champagne Gold, dan Bright Silver. Harganya, tergantung pilihan sistem operasi, dimulai dari US$ 472. To Continue Read, Click Here...

Mencobai Asus Eee PC 900

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments

Tak disangka, sungguh menyenangkan menggunakan notebook mungil (netbook, UMPC – ultra mobile PC) berwarna putih bersih besutan Asus ini. Layarnya memang hanya 8,9", tetapi cukup memadai. Browsing Internet tidak lagi perlu disibukkan dengan gulung-menggulung layar ke kiri, kanan, atas, dan bawah, seperti pada versi pendahulunya, Asus Eee PC 701 yang layarnya berukuran 7”.

Memang kita tetap harus gulung ke atas dan ke bawah, tetapi tidak harus ke kiri dan kanan lagi lagi. Pada resolusi 1024x600, tampilan satu layar penuh cukup nyaman dipandang. Namun jika mau, Anda boleh menaikkannya sampai 1024x768, walaupun untuk bidang pandang yang lebih luas ini Anda harus berkorban: melakukan lebih banyak scrolling atas/bawah/kiri/kanan.
Cukup nyaman juga mengetik pada Asus Eee PC 900 yang kini mengemaskan sistem operasi Windows XP Home Edition ini (kami mengetik ulasan ini dengan Asus Eee PC 900). Jarak antar tombolnya tidak terlalu rapat, sehingga jari-jemari tangan kita tidak perlu berdesak-desakan saat mengetik. Tentu jika jari Anda gemuk, kenyamanan mengetik sedikit banyak akan terganggu.
Yang juga baru di sini adalah touchpad, yang disebut Smart Pad. Smart Pad buatan Elantech ini tidak cuma berfungsi sebagai pointer ala mouse, tetapi juga bisa digunakan untuk men-zoom in dan out. Caranya, letakkan dua ujung jari -- telunjuk dan jari tengah -- merapat di permukaan Smart Pad, lalu kembangkan kedua jari tersebut untuk mendapatkan efek zoom-in. Untuk efek sebaliknya, zoom-out, geser kedua ujung jari tersebut sampai merapat.
Tidak cuma itu. Scroll (gulung-menggulung) pun bisa dilakukan di permukaan Smart Pad tersebut. Tetap dengan mengandalkan dua ujung jari - telunjuk dan jari tengah. Tapi kali ini keduanya diposisikan saling merapat, lalu dorong ke atas atau ke bawah. Benar-benar mudah dan simpel. Scroll ini berlaku di semua aplikasi.
Kendati fisik notebook mungil, kira-kira seukuran sebuah buku, fasilitas yang dikemaskan cukup lengkap: koneksi nirkabel Wi-Fi yang diaktifkan/dimatikan via penekanan kombinasi tombol Fn-F2, WebCam 1,3 megapixel yang terpasang tepat di bagian tengah atas panel layar LCD. Di sisi kiri kamera terdapat 'lubang' yang merupakan mikropon.
Bagian belakang memang hanya menampilkan jack DC-in dan tempat untuk menyarangkan batere Li-Ion. Sementara itu bagian depan unit juga tampil bersih, tanpa ada slot/port apa pun. Memang Untuk urusan koneksi, disediakan tiga port USB yang terpisah letaknya: satu di sisi kiri dan dua di kanan. Selain sebuah port USB, di sisi kiri juga terdapat masing-masing satu port untuk LAN, dan satu jack untuk headphone dan satu lagi untuk mikropon eksternal.
Sedangkan di sisi kanan unit terdapat card reader yang bisa membaca kartu memori tipe SD/SDHC/MMC, dua port USB, dan satu port VGA-out. Ke dalam slot SD di sisi kanan tersebut, kami masukkan sebuah kartu SDHC Class 6 8GB yang secara khusus diproduksi A-Data untuk Asus Eee PC ini. Kartu ini berfungsi sebagai tambahan storage, mengingat storage yang disediakan Asus berupa SSD (solid state disk/flash disk) dengan kapasitas (dalam kasus ini) 'hanya' 4GB. Adanya tambahan 8GB membuat kapasitas tersebut lebih leluasa.
Kami juga menancapkan USB flash disk A-Data S701 8GB yang juga khusus dibuat untuk Asus Eee PC ini sebagai tambahan storage. Agar padu dengan warna casing Asus Eee PC 900 yang putih bersih, SDHC 8GB dan USB flash disk 8GB buatan A-Data itu pun berwarna senada, alias putih.
O ya, selain sistem operasi Windows XP Home Edition, di dalam notebook ini sudah terpasang antara lain program pemutar DVD XPack Mini DVD Player, Adobe Reader 8, StarSuite, Microsoft Works,Skype, Windows Live Mail. Kualitas suara yang diperdengarkan Asus Eee PC 900 ini cukup baik. Keras, dan cukup bulat pada volume maksimal. Ini kendati letak sepasang speaker-nya agak aneh, di bagian bawah unit, tepat di bawah palmrest.
Secara spesifikasi, sebenarnya Asus Eee PC 900 ini tidak berbeda jauh dengan pendahulunya, Asus Eee PC 701. Prosesornya tetap Intel Celeron 900MHz, bukan Intel Atom seperti yang ditunggu-tunggu banyak peminatnya, dengan motherboard berbasis 915GM. Namun memang ada beberapa peningkatan, seperti layar yang lebih besar (8,9” vs. 7”), memori yang kini 1GB, WebCam 1,3 megapixel, dan Smart Pad yang lebih serbaguna.
Sedangkan secara kinerja, notebook mungil ini cukup baik. Berkat tambahan memori yang dua kali lipat versi pendahulunya, responnya lebih cepat. Kita bisa melakukan beberapa pekerjaan secara simultan, misalnya browsing Internet sambil nonton film. Akan tetapi – karena layarnya yang sempit dan juga keterbatasan ruang simpan (Asus menggunakan SSD – solid state disk) – notebook ini tidak ideal untuk diajak bermain game.
Sesungguhnya Asus Eee PC 900 sudah menyenangkan sejak awal dikeluarkan dari kardusnya yang simpel dan kompak itu. Fisiknya yang putih bersih terlihat mewah, elegan. Mungil dan ringan sehingga dengan nyaman bisa dibawa-bawa, termasuk dimasukkan ke dalam tas tangan. Menggunakannya pun ternyata membuat hati senang. Mata tidak lelah, jari-jari cukup bebas bergerak. Fasilitasnya cukup lengkap.
Pendek kata, setelah menggunakannya seharian, terus terang kami menjadi ketagihan, walaupun palmrest-nya kemudian terasa lumayan panas (karena itu sangat tidak disarankan untuk memangku Asus Eee PC 900 ini). Kebebasan untuk bekerja di mana saja, termasuk di taman, pasti akan lebih menyenangkan lagi andaikata daya tahan baterenya bisa lebih lama. Saat menggunakannya untuk mengetik, kami bisa bekerja selama 1 jam 49 menit sebelum harus mengisi ulang daya baterenya.
Sayang saat ini PT Asus Indonesia masih merahasiakan harga notebook mungil yang dijanjikan akan segera meluncur itu. Satu lagi, menurut Asus Indonesia, Eee PC 900 yang akan dijual di tanah air akan mengemaskan batere berkapasitas 5800mAh. Dengan kata lain daya tahannya pasti lebih lama dibandingkan yang kami coba (4400mAh).
To Continue Read, Click Here...

HP Mininote 2133

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments


Dari tampangnya, kita bisa melihat betapa seriusnya HP menggarap netbook pertamanya. Dengan bahan aluminium, Mininote 2133 terlihat begitu kokoh sekaligus gaya. Butuh waktu untuk membuktikan apakah fisiknya memang setangguh tampilannya, tetapi ketika kami coba memperlakukannya sedikit kasar, terbukti tidak terjadi goresan permanen di permukaannya.
Jika melihat ukuran keyboardnya, kembali kita bisa melihat keseriusan HP. Dengan ukuran keyboard ini nyaris sama (tepatnya 92%) jika dibanding ukuran keyboard notebook standar, setiap tombol terasa luas bahkan bagi Anda yang berjari besar. Kami juga mendapati setiap tombol terasa empuk saat ditekan, sehingga salah pencet adalah hal yang sangat jarang terjadi di netbook ini

Boleh dibilang, Mininote 2133 adalah netbook paling nyaman digunakan untuk mengetik. Satu-satunya yang agak aneh adalah posisi tombol klik kiri dan kanan yang mengapit touchpad, yang sepertinya disebabkan kurangnya tempat di sisi bawah touchpad.
Dari sisi fasilitas, Mininote 2133 juga tampil istimewa berkat keberadaan slot ekspansi Express Card. Fasilitas ekspansi ini tidak tersedia di netbook lain, dan bisa menjadi faktor penting bagi Anda yang ingin menambah fasilitas tambahan seperti TV Tuner atau modem seluler. Konektor lain yang tersedia di netbook ini adalah USB (2) dan card reader berbasis SD.
Namun fasilitas paling istimewa dari netbook ini adalah resolusi layarnya yang mencapai 1280x600 pixel. Di netbook lain, resolusinya terbatas di angka 1024x600 pixel.
Resolusi lebih tinggi berarti area pandang yang lebih luas, dan ini menjadi kelebihan tersendiri ketika browsing di internet atau melihat foto. Namun perlu dicatat resolusi setinggi itu di layar ukuran 8,9” membuat teks terlihat kecil, yang mungkin menjadi masalah untuk mata yang sudah menua.
Sayangnya HP memilih menggunakan prosesor VIA C7M 1,2GHz. Dari hasil pengujian terlihat, jelas terlihat prosesor ini memiliki performa di bawah Intel Atom atau pun Celeron. Apalagi netbook ini menggunakan sistem operasi Windows Vista (Basic Edition) yang terkenal berat itu.
Untuk mengetik, browsing internet, atau memutar film dari Youtube, Mininote 2133 bisa melakukannya dengan mudah. Namun ketika kita membuka banyak jendela, keterbatasan VIA C7M menjadi terasa.
Secara desain, rancangan HP Mininote 2133 nyaris sempurna. Tampilannya bagus, nyaman digunakan, dan ditunjang dengan fasilitas yang komplit. Bobotnya sedikit lebih berat dibanding pesaingnya, tetapi kami rasa tidak banyak yang keberatan membawa peranti berbobot 1,28kg ini.
Yang lebih patut dicatat adalah keterbatasan di sisi prosesor yang membuatnya tidak bisa digunakan untuk aplikasi multitasking. Namun jika Anda bukan termasuk pengguna aplikasi kelas berat, Mininote 2133 merupakan pilihan yang layak dilirik.
To Continue Read, Click Here...

Netbook Lenovo Beda

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments


Nyaris semua nama besar di dunia komputer ikut bermain dalam arena netbook yang dipelopori oleh Asus. Di tanah air sudah beredar antara lain merek Acer, HP, dan MSI. Sementara dari merek lokal ada – antara lain - Axioo yang serupa MSI.

Tak lama lagi kita akan mendapat tambahan satu merek global, yakni Lenovo. Berjuluk IdeaPad S9 dan S10, netbook berbobot 0,9kg dengan ketebalan sekitar 2,54cm ini oleh Matthew Kohut (Worldwide Competitive Analyst, Lenovo) disebut sebagai berbeda dengan tawaran para saingannya

“Ada ExpressCard-nya, sehingga bisa koneksi ke 3G wireless maupun Ethernet. Namun karena adanya slot ExpressCard, maka jumlah port USB-nya hanya dua buah. Inilah trade-off akibat terbatasnya ukuran,” jelas Kohut. Yang juga berbeda menurut Kohut adalah ukuran keyboard. “Keyboard-nya berukuran 85% (dari keyboard PC), jadi lebih nyaman.”
Fitur lain yang menurut Kohut membedakan netbook Lenovo dengan milik Asus, Acer, Dell, atau HP adalah gesture pada touchpad. “Ini seperti di iPhone; untuk membesarkan image tinggal dorong dua jari ke arah atas.”
Di luar fitur-fitur di atas, spesifikasi IdeaPad S10 tak beda dengan yang lain: prosesor Intel Atom N270, RAM 1GB yang bisa di-upgrade sampai 2GB, layar 10” dengan LED backlit (8,9” untuk S9), Webcam, mikropon, multicard reader, batere 3-cell dan sistem operasi Windows XP Home. Sedangkan untuk warna casing, tersedia tiga pilihan: hitam, putih, dan pink.
“Akhir September ini barangnya sudah masuk pasar. Harganya US$ 549 – US$ 569. Harddisk-nya 160GB, terbesar di kelasnya saat ini. Batere nantinya akan tersedia 6- cell yang tahan 6 jam. Standarnya sekarang batere 3-cell dengan ketahanan 2 jam,” papar Irene Santosa (Country Manager Transasctional Business, Lenovo (Singapore) Pte Ltd.). Ia menambahkan bahwa untuk tahap pertama, hanya 1000 unit netbook Lenovo yang akan masuk tanah air. “Yang warnanya pink akan terbatas jumlahnya, dan juga lebih mahal harganya.”
To Continue Read, Click Here...

Toshiba NB100, Netbook dengan Harga Stabil

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments


Jumlah pemain netbook kian hari kian ramai saja. Bahkan pemain papan atas sekaliber Toshiba pun akhirnya tak tahan melihat keramaian notebook mungil tersebut. Maka diumumkanlah kehadiran netbook-nya, NB100.
Fasilitas dan spesifikasi NB100 ini mirip merek-merek lain yang sudah meluncur lebih dulu. Untuk prosesor misalnya, digunakan Intel Atom N270 1,6GHz. Spesifikasi lainya mencakup RAM 1GB, harddisk 120GB, kamera Web 1,3MP, fitur Wi-Fi 802.11b/g dan Bluetooth 2.1 with EDR. Selain itu tersedia tiga port USB, satu port VGA-out, serta SD card reader, jack LAN 10/100Mbps dan jack untuk mikropon dan headphone.

Untuk layar, NB100 memamerkan ukuran 8,9” dengan resolusi 1024x600. Alasan pemilihan 8,9”, bukan 10” seperti yang dilakukan sebagian pemain netbook lain, tutur David Woon (Senior Specialist, Product Marketing, South & SEA Computer Systems Division, Toshiba Singapore Pte. Ltd),, dikarenakan agar konsumen mudah membedakan antara netbook dan notebook Toshiba. “Soalnya Toshiba punya notebook berukuran 12”, jelasnya. Ia menegaskan, netbook NB100-nya tidak akan merebut porsi notebook Toshiba yang berteknologi Intel Centrino atau smartphone. “Yang ini untuk konsumen yang sangat peduli akan budget,”tukas David.
Ukuran 8,9”, tandas David, pas untuk netbook yang ditujukan sebagai PC sekunder. Ringan, tidak terlalu besar untuk dibawa-bawa, serta lebih baik untuk kegiatan ber-Internet, katanya.
Netbook yang casing-nya berwarna mengilat ini – ada dua piliha: cosmic black dan champagne gold - berbobot 1,1kg. Ditilik dari spesifikasinya, memang tak ada – selain harddisk 120GB- yang membuat netbook Toshiba NB100 ini benar-benar menonjol. Jadi di mana letak daya pikat netbook Toshiba?
Disebutkan oleh Gunawan Nugroho (President Director, PT Techking Enterprises Indonesia), kelebihan utamanya memang lebih ditekankan pada nama besar merek Toshiba. Sampai sekarang, reputasi Toshiba di dunia notebook memang sangat baik.
Yang juga menarik, khususnya di saat kurs dollar belum stabil sekarang, adalah diterapkannya harga jual netbook dalam mata uang Rupiah. “Kami selalu jual dalam rupiah sehingga harganya tidak akan berfluktuasi walaupun dollar naik. Kustomer tidak perlu menunda pembelian untuk menunggu nilai tukar yang bagus,” tegas Gunawan.
Sayangnya dibandingkan saingan-saingannya, harga netbook yang dilengkapi Windows XP Home dan speaker stereo ini cukup mahal, yakni Rp 7 juta. Selain itu ada sedikit keterbatasan, yakni RAM-nya bersifat on-board dan tidak bisa di-upgrade. Untunglah ada pengimbangnya. Berbeda dengan rata-rata netbook lain, Toshiba mengemaskan batere 4-cell, bukan 3-cell. Karena itu masa pakai netbook pun bisa lebih panjang. “Tiga setengah jam,” kata David.
Anda tertarik ingin memilikinya? Hmm, harap bersabar sedikit karena netbook ini baru akan tersedia di pasar pada minggu ke-3 atau ke-4 Desember mendatang.
“ Kami memang tidak akan terlalu agresif untuk netbook, walaupun netbook diharapkan akan bisa memberikan kontribusi 5% terhadap total pendapatan penjualan notebook Toshiba di tanah air,” tambah Gunawan.
To Continue Read, Click Here...

Sebuah Netbook dari Gateway

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments

Masih ingat Gateway? Beberapa tahun lalu, merek yang memamerkan gambar sapi ini pernah begitu populer di dunia. Kini merek itu nyaris terlupakan dari ingatan pengguna komputer.

Namun kalau Anda masih percaya pada kebesaran nama Gateway, ada tawaran produk baru: sebuah netbook baru yang diberi nama Gateway LT1001G. Jika ditilik, tampilan netbook Gateway ini bak pinang dibelah dua dengan Acer Aspire One. Ini sebenarnya tak mengherankan, mengingat Acer-lah sekarang yang memiliki Gateway. Maka bagian dalamnya pun nyaris tak beda dengan milik Acer.


Lihat saja bagaimana Gateway LT1001G ini mengemaskan prosesor Intel Atom N270 1,6GHz, RAM 1GB, layar LCD 8,9” dengan resolusi 1024x600. Sebagai storage, terpasang harddisk dengan kapasitas 160GB. Selain itu, kabarnya netbook Gateway ini juga dilengkapi dengan modem 3G – yang kini juga disertakan pada model terbaru Acer Aspire One.

Di Singapura, netbook Gateway LT1001G dijual dengan harga sekitar US$ 458. Belum diketahui apakah Gateway alias Acer juga berniat merilisnya ke belahan dunia lain, termasuk Indonesia.
To Continue Read, Click Here...

Dengan 3 Merek Baru, Acer Siap Garap Semua Segmen

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments

Pangsa pasar yang semakin luas untuk digarap merupakan alasan utama langkah Acer Inc mengambil alih beberapa merek lain. Hal tersebut dikatakan oleh, Daniel Rusmandi, Direktur Marketing Acer Indonesia di Jakarta (12/3) mengomentari langkah perusahaan Taiwan itu yang mengakuisisi eMachine, Packard Bell, dan Gateway.
"Pasar sudah semakin dinamis, dan Acer menyadari akan sulit meng-capture pasar hanya dengan satu brand saja, " kata Daniel di sela peluncuran produk pertama Gateway di Indonesia. Sejak tahun 2007 kemarin, pihak Acer Inc telah melakukan akuisisi ketiga pemilik merek yang selama ini bermain di segmen pasar berbeda.


Daniel menjelaskan masing-masing merek mempunyai wilayah pemasaran masing-masing. eMachine yang menawarkan fungsi dasar sebuah komputer dipasarkan di luar Jakarta, seperti Surabaya dan Medan.
Untuk eMachine, Acer Indonesia telah mulai memasarkannya sejak November tahun lalu. Ia mengatakan, semenjak dipasarkan, eMachine telah merebut 18 persen dari keseluruhan pasar Acer di Indonesia.
"Tanggapan pasar terhadap eMachine sangat positif, sepertinya kita mengeluarkan pada waktu yang tepat, " ujar Daniel.
Sedangkan untuk Gateway yang baru saja diluncurkan hari ini, Acer melirik pasar di Jakarta. Gateway memang berbeda segmen dengan eMachine karena menyasar anak-anak muda dengan desain yang stylish.
"Masyarakat Jakarta lebih memperhatikan style di banding masyarakat di kota lain, tapi tidak menutup kemungkinan akan dipasarkan di wilayah lain, " terang Daniel.
Sementara untuk Packard Bell, sejauh ini tidak ada rencana Acer untuk memasukkannya ke Indonesia. Menurut Daniel, produk-produk Packard Bell lebih cocok untuk dipasarkan di Eropa dengan desain rigid, kinerja powerful, dan harga lebih mahal namun tidak terlalu menonjolkan gaya.
To Continue Read, Click Here...

Sasar Kaum Muda, Acer Pasarkan Netbook Gateway

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments


Untuk para pengguna teknologi yang tidak terlalu memikirkan fitur atau kecanggihan teknologi yang digunakan, saat ini, Gateway memberikan tambahan pilihan. Daniel Rusmandi, Direktur Marketing Acer Indonesia, mengatakan, Gateway dirancang untuk para pengguna teknologi yang lebih mementingkan gaya.

"Produk-produk ini memang kita tunjukan, untuk mereka yang tidak terlalu memikirkan teknologi, yang penting keren," ujar Daniel saat peluncuran produk pertama Gateway di Jakarta, Kamis (12/3). Barisan produk yang dikeluarkan oleh Gateway, terdiri dari notebook, netbook, desktop untuk penggunaan di rumah, mobile PC dan untuk para pencinta game.

Untuk mempermudah pemakainya, Gateway juga dilengkapi dengan hot keys. "Misalnya, untuk melakukan penyimpanan data, tidak perlu menekan beberapa tombol. tinggal menyentuh tombol back-up, dan memilih data akan disimpan di mana," ujar kata Daniel.
Selain itu, produk ini juga dilengkapi oleh tombol yang dapat menyimpan energi sehingga memungkinkan pengguna untuk menghemat baterai, terutama pada penggunan di luar ruangan.
Tahap awal, Gateway akan dipasarkan di Jakarta. "Kita menilai penduduk Jakarta lebih menyukai sytle, karena mereka tinggal di ibu kota," ujar Daniel.
Untuk tahap awal Gateway baru akan mengeluarkan produk Notebook LT series, netbook dengan layar 8,9 inci dan baru akan dipasarkan di Jakarta. Netbook yang dibanderol seharga Rp 6.000.000 ini, juga dilengkapi dengan Windows XP Home Edition, RAM 1 GB dan storage 120 GB, serta multi-in-card reader.
Dengan fitur tersebut, cocok untuk mereka yang mempunyai mobilitas tinggi. Daniel, juga menjelaskan sekitar bulan Mei mendatang, produk Gateway lain juga akan diluncurkan.
"Sekarang baru netbook, rencananya bulan Mei akan diluncurkan produk-produk lain. Seperti notebook dan desktop. Pilihan warna pun akan ditambah, tidak hanya hitam tapi juga warna maroon," ujar Daniel.
To Continue Read, Click Here...

Netbook Asus akan Dibekali Optical Drive

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments

Pemilik netbook selama ini banyak mengeluhkan satu hal: absennya ODD alias optical disk drive secara built-in. Alhasil urusan meng-install software dari keping CD/DVD harus dijembatani dengan ODD eksternal yang harus dibeli sendiri.
Maka niat Asustek untuk meluncurkan sebuah Eee PC baru yang sudah mengemaskan ODD (built-in) menjadi kabar baik bagi penyuka netbook. Menurut DigiTimes, Asus akan merilis dua model Eee PC yang datang lengkap dengan ODD built-in. Model pertama, E1004DN, akan diperkenalkan pertengahan April mendatang. Model ini kemudian akan diikuti oleh 1008HA pada bulan Mei.
Lalu berapa harganya? Eee PC E1004DN yang dimotori prosesor Intel Atom N280 dengan chipset GN40, dan dibekali harddisk 120GB diperkirakan akan dibandrol dengan harga eceran di kisaran US$ 590. To Continue Read, Click Here...

Docking untuk Melengkapi Netbook

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments


Merek dan model netbook memang kian banyak di pasar. Namun ada sedikit ganjalan bagi hampir semua pemilik netbook. Tidak adanya optical drive!
Kekurangan ini dilihat sebagai peluang oleh Century. Maka dibesutlah sebuah USB 3-in-1 docking station. Dimensinya kurang lebih sama dengan sebuah netbook, sehingga pas untuk mendampingi netbook ke mana pun Anda membawanya.

Docking station ini memamerkan sebuah DVD/CD drive. Jika mau, Anda juga boleh memasukkan harddisk SATA 2,5” atau SSD karena sudah disediakan konektor SATA internal di perangkat tersebut. Dua port USB telah disiapkan sehingga penggunanya kian leluasa menghubungkan sebarang perangkat berkoneksi USB. Sebuah kipas 4cm juga disertakan untuk membantu mendinginkan netbook yang sedang bekerja.

Perangkat ini disebutkan kompatibel dengan Microsoft XP dan Vista. Namun belum diketahui apakah bisa bekerja pada sistem operasi Linux. Di Jepang, Century USB 3-in-1 docking station dibandrol dengan harga US$ 100.
To Continue Read, Click Here...

Wednesday, April 22, 2009

Notebook Mini dari Axioo

Author AnJeLaNeT Palangkaraya 0 comments


Axioo DJM Series Versi DJMMs11N003 merupakan produk Axioo kategori Netbook, atau orang lebih mengenal sebagai notebook mini, karena ukuran layarnya yang tak lebih dari 10 inchi. Notebook mini ini menggunakan prosessor Intel Atom N270 1,6 Ghz, L2 cache 512kb dan FSB 533 Mhz. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di detil specification. Bagi anda yang berminat Netbook ini untuk wilayah Kalimantan Tengah dihargai Rp. 5.000.000,-




Hubungi Kami :
CV. Wijaya Kusuma Palangka Raya
Jl. Lawu 52/004A Palangka Raya
Phone : 0536-3241091
Mobile : 0811-525256/0813-49032875

PICO DJM Model
Touch it, Feel it, Own it

Specification

Processor : Intel® Atom™ processor N270 (On Board)
1.6Ghz, 512Kb L2 Cache, FSB 533MHz
Chipset : Intel 945GSE (MCH)+ ICH7-M (ICH)
Display : 10" TFT 1024 x 600 resolution
Memory : (included) Onboard 1GB (DDR2 667 MHz, PC5300)
1x SODIMM 200-pin socket, support DDRII 533/667 MHz module
User-upgradeable to maximum 2GB (SODIMM 512/1024 MB module)
Video Controller : Intel GMA 950 Integrated
Supports Microsoft DirectX 9.0
Storage : 1x Easy Changeable 2.5" 9.5 mm (h) SATA (Serial) HDD
I/O Ports : 3x USB 2.0 Ports 1x Headphone-Out Jack
1x Microphone-In Jack 1x DC-in Jack
1x Internal Microphone 1x External Monitor Port
1x RJ-45 LAN Jack
1x External Monitor Port
CardReader : Embedded 3-in-1 Card Reader (MMC/SD/MS)
Communication : 802.11 B/G USB Wireless LAN Module (Option)
10M/ 100 Mb Base-T Ethernet LAN
1.3M Pixel USB PC Camera Module (Option)
Dimension : 260mm(w) x 180mm(d) x 19-31.5mm(h)
1.2 Kg
To Continue Read, Click Here...

 

Search Here © 2008 using D'Bluez Theme Designed by Ipiet Supported by Tadpole's Notez Based on FREEmium theme